Selasa, 14 Februari 2023

PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

 ELABORASI PEMAHAMAN 

PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

EFRIYENI CHANIAGO
PEMBEKALAN CALON PENGAJAR PRAKTIK PGP ANGKATAN 8

Kolase karya siswa kelas 1 SDN 05 PLG

Pendidikan Yang Memerdekakan

Pendidikan yang memerdekakan  menurut Ki Hajar Dewantara adalah suatu proses pendidikan yang meletakan unsur kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah.  Merdeka adalah kata sifat yang dinyatakan bebas atau tidak terikat dari suatu tuntutan atau aturan. Merdeka belajar memberikan kebebasan kepada anak untuk berekpresi, berinovasi, berkarya dan berkolaborasi, tanpa paksaan dan ancaman hukuman. Jadi pendidikan yang memerdekakan adalah proses seorang individu menuju keselamatan dan kebahagiaan individu tersebut terbebasnya dari tekanan secara internal maupun secara eksternal diri.

Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang menitikberatkan perubahan secara menyeluruh/lahir dan batin berdasarkan kodrat alami setiap individu. Kemerdekaan yang dimaksud dalam pendidikan itu bersifat tiga hal, berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain dan dapat mengatur dirinya sendiri. Pendidikan yang memerdekakan mengolah rasa, hati, raga dan karsa secara seimbang. Sehingga dengan keseimbangan ini akan mengasilkan masyarakat yang penuh kebijaksanaan. 

Pendidikan yang memerdekakan merupakan penyelenggaraan pembelajaran yang memerdekakan semua pelaku di dalamnya. Baik itu pendididk, murid, orang tua murid dan seluruh pemangku kepentingan sekolah termasuk lingkungan hidup dan tak hidup yang ada di sekolah. Pemanfaatan kekuatan yang dimiliki oleh ekosistem sekolah merupakan faktor utama yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran dengan prinsip pendidikan yang memerdekakan karena dengan memanfaatkan semua aset yang ada dalam ekosistem sekolah maka kita dapat melaksanakan berbagai kegiatan di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. 

Setiap Murid itu unik dan Istimewa

Prinsip yang saya yakini terkait pendidikan adalah setiap orang lahir dengan kodrat yang unik, dimana tidak ada satupun yang sama antara satu dengan lainnya. Setiap anak lahir dengan membawa kodratnya, memiliki karakter dan keunikan masing-masing. Tiap individu memiliki kelebihan yang dibawanya sejak lahir. Hal ini membuat

setiap murid itu berbeda, mereka memiliki bakat dan potensi yang tidak sama satu dengan lainnya. 

Setiap individu memiliki keistimewaannya masing-masing yang dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan bakat bawaan yang dimiliki. Setiap murid bagaikan bintang yang bersinar terang di langitnya masing-masing. Tugas guru hanya memberi energi agar bintang itu terus berpijar di lintasan masing-masing dengan berbagai tantangan dan rintangan yang beraneka ragam. Setiap murid bagaikan benih bibit tanaman yang dapat tumbuh berkembang hingga berbuah manis karena di rawat dengan baik oleh sang petani. 

Konsep pendidikan yang memerdekakan dari Ki Hajar Dewantara mengandung pengertian bahwa keterpaksaan harus lepas dari pendidikan baik secara konseptual maupun dalam praktek. “Bagaimana mungkin kita bisa menanamkan kemerdekaan melalui paksaan”, begitu pertanyaan yang dikemukakan para pendidik yang bertumpu pada kemerdekaan. Setiap murid memiliki kemerdekaan untuk menentukan tujuan dan cara belajarnya sendiri. Pendidikan yang memerdekakan membuat setiap siswa bisa belajar tanpa paksaan sesuai cita-cita dan harapan hidupnya menjadi manusia seutuhnya dan  dapat menerapkan prinsip KeTuhanan, kemanusiaan, kesetaraan dan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip pendidikan yang memerdekakan adalah sebuah pemahaman yang diaplikasikan melalui pemikiran yang merdeka yaitu pemikiran seorang pendidik tidak terbelenggu, pemikiran bahwa kita harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada murid yang dititipkan Tuhan ke kita. Kegagalan di masa depan murid adalah sebagian imbas dari keegoisan kita telah merebut hak “bahagia” nya mereka serta tidak menghargai kehendak dan keinginan mereka selama kita membersamainya di sekolah. 


Belajar sambil bermain di SDN 05 Palembang
Kodrat alam dan kodrat zaman

Ki Hajar Dewantara mengingatkan bahwa dalam menuntun kodrat anak harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah lingkungan alam tempat peserta didik berada baik itu kultur budaya maupun kondisi alam geografisnya. Sedangkan kodrat zaman adalah perubahan dari waktu ke waktu. Menekankan prinsip anak belajar sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman sangat sesuai dengan praktik pembelajaran yang merupakan bagian dari pembelajaran yang memerdekakan. Prinsip pendidikan yang memerdekakan itu memenuhi kebutuhan belajar murid, serta mendorong kretivitas murid dalam mengekspresikan bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan untuk belajar.

Bermain merupakan kodrat anak. Menurut Ki Hajar Dewantara, permainan anak itulah pendidikan, dalam hal ini pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran hendaknya diintegraskan dengan bermain atau belajar sambil bermain.  Misalnya dengan pembelajaran berbasis proyek, yang mengajak murid untuk menghasilkan karya sesuai dengan kondisi zaman yang sedang trend seperti membuat film pendek tentang materi yang dipelajari dan diupload ke media social sebagai media untuk mengapresiasi karya mereka. Penglibatan murid dalam proses pembelajaran dengan cara memberikan peran dan tanggung jawab merupakan praktik pembelajaran yang dapat menguatkan dan menumbuhkan karakter murid. Dengan melibatkan murid mulai dari perencanaan sampai evaluasi dalam kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna karena murid merasa memiliki peran yang sangat penting dalam setiap kegiatan, sehingga muncul kepercayaan dalam diri dan motivasi yang dapat menguatkan karakter murid yang menumbuhkan budi pekerti yang selaras dengan profil Pelajar Pancasila.

Bila melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan global menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 dengan melihat kodrat anak Indonesia sesungguhnya. KHD mengingatkan juga bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal budaya Indonesia. Oleh sebab itu, muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi dari luar sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai adiluhung bangsa Indonesia dan nilai-nilai kemanusiaan. KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan sesuai dengan zamannya.






9 komentar:

  1. MasyaAllah.. keren ibu. Sukses selalu Bu semoga selalu bisa menginsipirasi

    BalasHapus

  2. Di blog ini Bu Yeni membahas tentang pendidikan yang memerdekakan manusia menurut KI Hajar Dewantara. Blog yang telah di buat oleh beliau sangat menginspirasi dan penggunaan kata-katanya juga sangat mudah di mengerti dan mudah di pahami oleh pembaca. Beliau adalah sosok yang sangat menginspirasi bagi saya untuk selalu mengedukasi orang yang ada di sekitarnya. Buah perjuangan yang manis adalah hasil dari kegigihan dan ketulusan.
    Saya doakan semoga ibu Yeni selalu dalam lindungan Allah dan sukses selalu untuk bu yeni kedepannya Amin... Semangat terus Bu 💪💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. MaasyaAllah tabarakallah.. terimakasih resume dan testimoni nya ya nak..doa yg sm utkmu .. sehat sukses sll

      Hapus
  3. Masya Allah keren Bu blog nya... Bisa dijadikan inspirasi untuk kami terus belajar dan menambah ilmu. Mungkin ini yang dinamakan pendidikan sepanjang hayat, terus belajar dan berproses untuk menjadi lebih baik. Sukses selalu buat ibu, sehat dan semangat untuk terus menginspirasi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...mksh sdh mampir di blog ini.. ibu doakan kalian semua sehat dn sukses

      Hapus
  4. Saya sangt sepakat dan setuju skali dengan sumber bacaaan ini. Karena memberikan inspirasi dan pikiran baru

    BalasHapus

Post Popular

RPP PJJ SENI BUDAYA

RPP SENI BUDAYA   RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH  KELAS 9 SEMESTER 1  SMP NEGERI 54 PALEMBANG MATERI SENI LUKIS 💦 TUJUAN PEMBE...

RPP SENI BUDAYA KLS 9