Wanita bersahaja bernama Halimah binti Yaqob adalah wanita pertama yang menjadi Presiden ke-8 Singapura. Halimah bukan hanya menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan Presiden Singapura. Ia juga menjadi muslim pertama yang dipilih menjadi pemimpin Singapura. Wanita berusia 67 tahun ini adalah presiden Singapura pertama dari etnis Melayu.
Mantan Ketua DPR Singapura ini lahir pada tanggal 23 Agustus 1954, di Queen Street yang terletak di area Bugis. Ayah Halimah seorang muslim keturunan India yang bekerja sebagai penjaga keamanan. Ayahnya meninggal ketika dia baru berusia delapan tahun. Dia tinggal di rumah susun yang hanya memiliki satu kamar, bersama saudara-saudaranya. Kakak kakak Halimah semuanya laki-laki. Halimah merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Sejak
ayah beliau meninggal Halimah dibesarkan oleh ibunya, seorang wanita keturunan Melayu bernama Maimun Abdullah. Masa kecil seorang Halimah tidaklah mudah. Demi menghidupi kelima anaknya, ibu Halimah berjualan nasi padang dengan gerobak kecil. Halimah kecil rajin membantu ibunya berjualan nasi padang. Ia biasanya membantu cuci piring, membersihkan meja, dan melayani pembeli.Kerap membolos untuk membantu sang ibu, Demi membantu sang ibu berjualan, Halimah mengaku sering membolos sekolah.Halimah sempat akan dikeluarkan dari sekolahnya Singapore Chinese Girl School. Di sekolah ini, dia menjadi kaum minoritas karena sekolah itu merupakan sekolah khusus anak perempuan warga keturunan China. Alasan utama dia bolos sekolah adalah untuk membantu ibunya berjualan. Halimah menceritakan bagaimana momen dia hampir dikeluarkan itu sebagai masa terburuk dalam hidupnya. Memang masa SMP dan SMA ini sangatlah sulit. Uang sekolahnya sering tertunggak karena keterbatasan ekonomi. Dia juga harus mengerjakan tugasnya sambilan dengan membantu ibunya berjualan. Halimah berhasil melewati masa sulit itu, dan puncaknya masuk ke Fakultas Hukum Universitas Singapura (sekarang National University of Singapore) yang sangat bergengsi. Kecerdasannya membuat Halimah dianugerahi beasiswa dari Islamic Religious Council of Singapore. Lulusan Hukum di University of Singapura ini terjun ke politik atas dorongan mantan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong. Halimah akhirnya mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dan menang di empat pemilu sejak tahun 2001. Dia terpilih mewakili konstituensi Jurong serta mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang menjadi anggota parlemen dari Suku Melayu.Istri dari Mohamed Abdullah Alhabshee itu kemudian ditunjuk menjadi anggota kabinet dengan posisi menteri muda di berbagai kementerian. Pada tahun 2011, dia ditunjuk menjadi Menteri Negara pada Kementerian Pengembangan Masyarakat, Urusan Pemuda dan Olahraga Singapura. Di tahun 2013, Halimah mencetak sejarah dengan menduduki jabatan Ketua Parlemen Singapura, ditunjuk Partai Aksi Rakyat (PAP). Empat tahun menjabat, dia mengundurkan diri tahun 2017 untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden.
MaasyaAllah.. bu..menginspirasi bahwa wanita muslimah ternyata juga bisa menjadi Presiden di negara yang minoritas Muslim..sehat sll ya ibu
BalasHapus