Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah adalah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) yang menghimbau masyarakat untuk bekerja dan menyelesaikan segala pekerjaannya dari rumah. Namun bukan hanya para pekerja yang dirumahkan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengeluarkan kebijakan dengan merubah sistem belajar dari pembelajaran tatap muka (luring) menjadi pembelajaran jarak jauh menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
Dengan sistem pembelajaran secara daring ini menimbulkan masalah yang dihadapi para guru dan peserta didik. Permasalahan yang terjadi adalah hampir rata-rata terkendala dengan sinyal dan kuota yang tak mampu dibeli oleh sebagian masyarakat. Para peserta didik yang berada jauh dari pusat kota harus berjuang mencari sinyal internet agar dapat mengikuti pembelajaran daring. Selain mencari sinyal internet, sebagian peserta didik dari masyarakat menengah ke bawah juga harus berbagi pakai smartphone nya dengan saudaranya yang juga harus belajar daring. Bahkan ada peserta didik yang mengupload tugasnya harus menunggu ayahnya pulang dari mencari nafkah sebagai ojek online karena hanya HP ayahnya yang bisa online.
Tak hanya para peserta didik yang mengalami kendala. Para pendidik pun mengalami hal yang sama. Tidak banyak pendidik yang mampu mengoperasikan aplikasi yang ada. Namun semangat berbakti pada negara dan rasa cinta kepada generasi penerus bangsa memacu dan memotivasi para pendidik untuk tetap melaksanakan tugas mulianya. Para pendidik ini berusaha untuk meningkatkan kemampuan mereka dengan banyak mengikuti diklat secara online untuk mempersiapkan model pembelajaran daring yang akan digunakan saat pandemi.Tapi selalu ada hikmah di balik masalah dan keluhan tersebut. Lambat laun para pendidik dan para peserta didik mampu menguasai teknologi. Pembelajaran Jarak jauh dengan sistem daring memaksa dan mempercepat para guru dan peserta didik menguasai teknologi pembelajaran di era digital. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun digunakan, seperti google classroom, telegram, zoom, google meet dan lain-lain. Dengan menggunakan aplikasi online tersebut dalam keseharian secara tidak langsung meningkatkan kemampuan para guru dan peserta didik mengakses internet dan segala yang berbau teknologi digital. Kini sudah banyak para pendidik yang mampu membuat video pembelajaran interaktif, membuat konten pengajaran yang bervariasi dan menciptakan produk pembelajaran kreativ sehingga para peserta didik juga mampu menjalankan dan menggunakan konten tersebut dan mengembangkan pemikiran mereka secara mandiri. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan bahwa setiap peserta didik harus memiliki life skill kecakapan hidup yang sesuai dengan jamannya, di era industri teknologi 4.0 para peserta didik harus mampu bersaing dengan robot.
Pembelajaran jarak jauh secara daring dilakukan para peserta didik dari rumah masing-masing memberikan ruang bagi orang tua siswa memonitoring / mengawasi perkembangan belajar anak-anaknya. Orang tua lebih banyak berinteraksi dengan anak-anaknya sehingga tercipta suasana hubungan kedekatan yang erat antara orang tua dan anak dan selalu berkomunikasi dengan anaknya. Selain itu juga membuka komunikasi antara orangtua dan para guru ketika ada hal-hal yang kurang jelas maka orang tua bisa chating menghubungi guru anaknya.Yakinlah kita pasti bisa melalui ini semua. Selalu ada hikmah di balik musibah. Semoga Pandemi covid19 ini cepat berlalu. Aamiin. Salam Sehat. Salam Budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar